Back

Selamat Datang di Dunia VUCA

Apa itu VUCA? VUCA merupakan akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Istilah VUCA ini muncul dalam teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt Nanus pada tahun 1987. VUCA sendiri adalah kenormalan baru di era yang kita hadapi sekarang ini.

Seperti yang Anda ketahui bahwa perubahan selalu terjadi sejak masa lampau. Lalu, apa bedanya perubahan yang terjadi di masa lampau dengan saat ini? Yang berbeda adalah kecepatan dari perubahan itu sendiri. Makin kesini, perubahan terjadi semakin cepat, tantangan utama hidup di dunia VUCA adalah bagaimana Anda mampu mengikuti kecepatan dari perubahan tersebut.

Sebagai seorang pemimpin di dunia VUCA, Anda bagai seorang nahkoda kapal, di mana Anda harus membawa kapal berlayar mengarungi lautan luas dan Anda tidak bisa mengubah keganasan ombak yang menerjang. Selain itu, Anda juga tidak bisa mengubah lingkungan sekitar Anda, yang bisa Anda lakukan adalah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan tersebut. Ingat, hanya nahkoda yang handal yang mampu mengantarkan kapal tersebut selamat sampai tujuan. Dengan kata lain sebagai pemimpin di dunia VUCA, Anda harus mampu mengarahkan ke mana tujuan perusahaan Anda dan bertahan sekuat tenaga di tengah situasi yang serba tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian ini.

Komponen VUCA

  1. Volatility

Volatility adalah situasi di mana berbagai momen terjadinya begitu cepat dan tidak terduga dalam skala yang sangat besar atau masif. Salah satu contohnya adalah ketika Indonesia mengalami kenaikan nilai tukar dollaryang meroket secara tiba-tiba. Perubahan ini menyebabkan begitu banyak perusahaan lokal yang gulung tikar karena tidak mampu membeli bahan baku impor ataupun terlanjur punya hutang dalam nilai tukar dollar.

  1. Uncertainty

Uncertainty adalah situasi di mana begitu banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Dulu Anda masih bisa memprediksi masa depan dengan menggunakan data masa lampau. Di situasi sekarang ini, hal tersebut mustahil dilakukan. Sebagai contoh, dulu pemimpin masih bisa memprediksi pertumbuhan usahanya berdasarkan data masa lampau, bahkan perusahaan mampu memprediksi inovasi apa yang akan diciptakan dengan mendengarkan masukan dari pelanggannya di masa lalu. Namun sekarang pemimpin sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan data masa lalunya untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

  1. Complexity

Complexity adalah ketika terdapat banyaknya alternatif pilihan yang muncul dari semakin terbukanya jalur informasi, data, dan opini yang bisa diakses melalui berbagai media sosial, menyebabkan kita berada pada situasi sulit untuk membuat keputusan yang tepat secara cepat serta efektif. Contoh dalam kehidupan adalah ketika dahulu, Anda sedang memutuskan untuk membeli handphone terbaru, karena terbatasnya pilihan yang tersedia akan menjadikan prosesnya cepat dan efisien. Namun saat ini, situasi sudah berubah menjadi lebih kompleks karena begitu banyaknya pilihan alternatif handphone yang bisa dipilih berdasarkan tujuan penggunaan, feature dan benefit yang ditawarkan, sehingga menjadikan proses keputusan pembelian handphone bisa makan waktu yang panjang dan lama.

  1. Ambiguity

Ambiguity adalah situasi di mana tidak ada jawaban yang paling benar karena terdapat begitu banyaknya alternatif jawaban yang mampu mengantarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Hal ini menyebabkan sulit bagi Anda untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga pada akhirnya menggunakan intuisi dan kata hati menjadi langkah untuk menghadapi pada situasi tersebut. Contoh ambiguity yang mungkin sering Anda dengar adalah, bahwa jika ingin sukses maka Anda harus sekolah yang tinggi. Namun di zaman sekarang banyak sekali contoh pengusaha sukses yang tidak memiliki gelar akademik yang tinggi, seperti salah satunya adalah Mark Zuckerberg pendiri Facebook. Tapi di sisi lain, Larry Page dan Sergey Brint sebagai pendiri Google adalah peraih gelar Ph.D dan bisnisnya pun tidak kalah sukses dengan Facebook.

Penyebab utama terjadinya situasi turbulensi ini didorong dengan adanya transformasi teknologi dan digitalisasi di berbagai industri. Hal ini mengakibatkan keterbukaan akses terhadap data dan informasi yang mengantarkan pada suatu peradaban di mana semuanya harus serba cepat, akurat, dan transparan sebagai tuntutan kehidupan sehari-hari kita.

VUCA adalah suatu situasi yang serba cepat perubahannya, bahkan cenderung tidak terduga, sehingga sulit untuk diprediksi apalagi diantisipasi, sehingga seringkali membuat banyak organisasi mengalami kegagalan untuk memahami apa yang terjadi di dalam organisasinya. Siap ataupun tidak, semua organisasi harus mampu merespon secara cepat, tangkas, dan efektif terhadap situasi VUCA yang ada di depan mata.