Back

Menjadi Pembicara Efektif dengan Pendekatan Komunikasi Asertif

Pendekatan komunikasi terdiri dari empat jenis, yaitu agresif, pasif-agresif, asertif dan non-asertif. Sedangkan pendekatan komunikasi yang paling dianjurkan untuk menjadi pembicara yang efektif adalah pendekatan asertif. Mengapa demikian? Artikel ini akan membahasnya dengan lengkap.

Mengenal Pendekatan Komunikasi Asertif

Pendekatan komunikasi asertif adalah cara atau gaya berkomunikasi seseorang yang dilakukan dengan penuh kepercayaan diri dan sikap positif. Individu yang menerapkan pendekatan asertif, mereka mengizinkan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Akan tetapi, menjadi individu dengan pendekatan komunikasi ini bukan hal yang mudah. Anda perlu memiliki pikiran yang jernih dan tidak egois untuk mementingkan diri sendiri. Individu ini biasanya berpikir dahulu sebelum berbicara. Kata-kata atau kalimat yang sering keluar dari mulutnya, seperti ini, “Ya, itu adalah kesalahan saya”, “Saya memahami maksud Anda”, dan “Saya akan menjelaskan kenapa saya tidak setuju.”

Pembicara asertif cenderung bersedia untuk mendengarkan lawan bicara agar dapat menciptakan komunikasi yang efektif.

Perilaku Individu dengan Pendekatan Komunikasi Asertif

Anda adalah individu dengan pendekatan komunikasi asertif jika menunjukkan sembilan perilaku berikut ini:

  1. Bertanggung Jawab

Orang dengan pendekatan asertif akan bertanggung jawab atas perilaku ataupun perbuatan yang mereka lakukan. Tidak memberikan alasan, apalagi sampai menyalahkan orang lain. Mereka akan lebih berfokus pada apa yang perlu dilakukan selanjutnya.

  1. Mengambil Inisiatif

Ketika individu dengan pendekatan asertif merasa harus ada sesuatu yang perlu dilakukan, maka ia akan mengambil inisiatif untuk mengambil langkah pertama. Tidak perlu menunggu untuk diperintah oleh orang lain.

  1. Mendengarkan secara Aktif

Individu ini tidak memiliki egoisme yang tingi. Ia dapat menimbulkan percakapan dua arah. Setiap individu dengan pendekatan asertif bersedia mendengarkan orang lain dan memahami sudut pandang masing-masing.

  1. Berbicara secara Langsung dan Konstruktif

Ketika ada pendapat yang perlu disampaikan, individu yang asertif akan menyampaikannya secara langsung tanpa berbelit-belit serta menggunakan bahasa yang konstruktif.

  1. Bersikap Tulus dan Mengatakan secara Terus Terang

Memiliki sikap menghargai yang tinggi, membuat individu dengan pendekatan asertif memiliki sikap yang tulus. Ia pun tidak membicarakan sesuatu di belakang orang lain, namun mengatakannya secara terus terang.

  1. Fokus pada Solusi

Saat menghadapi masalah, pembicara asertif akan memecahkan masalah dengan mengembangkan solusi. Tidak sibuk membela diri atau menyalahkan orang lain.

  1. Percaya diri

Saat berbicara, individu ini menggunakan intonasi yang kuat, dan tegas saat dibutuhkan. Postur, gestur dan ekspresi wajah juga mendukung pesan yang disampaikan. Selain itu, cenderung terdengar positif dan antusias.

  1. Menyampaikan Masalah Langsung ke Sumber

Tidak membicarakan masalah di belakang orang, akan segera membahas masalah langsung ke sumber atau pihak yang bersangkutan.

  1. Meminta Tolong dengan Baik

Biasanya, individu asertif akan menyampaikan secara baik dan jelas mengapa ia membutuhkan bantuan. Tidak akan memaksa apalagi sampai mengancam.

 

Menjadi Pembicara Asertif

Cara untuk bisa menjadi pembicara asertif, maka Anda perlu bersedia untuk mendengarkan orang lain. Ketika Anda memahami degan baik apa yang dimaksud oleh lawan bicara, semakin baik pula kemampuan Anda dalam merancang pesan agar dapat dipahami.

Ada lima prinsip yang dapat mengubah pola perilaku agar bisa menjadi pembicara asertif:

  1. Kolaborasi

Percakapan efektif adalah percakapan dua arah, dimana kedua belah pihak berkontribusi dan bekerja sama untuk memahami satu sama lain.

  1. Fleksibilitas

Tidak semua orang berinteraksi dengan Anda dengan cara yang sama. Akan tetapi, berterus terang, positif, percaya diri, dan bersedia mendengarkan akan membuat Anda mudah menyesuaikan pesan atau berkomunikasi dengan individu yang berbeda-beda.

  1. Self-Control

Hal yang paling sulit dikelola dalam melakukan interaksi adalah diri Anda sendiri. Pembicara asertif mampu mengendalikan emosi mereka dan tidak membiarkan diri dikendalikan amarah.

  1. Continuous Respect

Menyadari bahwa hubungan Anda dengan rekan adalah hubungan jangka panjang. Orang yang ada di hadapan Anda hari ini dapat mengingat apa yang Anda katakan atau lakukan. Ketika Anda menghadapi semua orang dengan rasa hormat, maka Anda dapat membangun lebih banyak hubungan baik.

  1. Menyelesaikan Masalah

Masalah adalah hal yang pasti muncul dalam situasi kerja dan biasanya akan melibatkan orang lain. Jika menerapkan pendekatan asertif, fokus Anda adalah menyelesaikan masalah, bukan menyalahkan orang lain. Fokuslah dalam mencari solusi bersama.

Pendekatan komunikasi asertif dianggap lebih baik untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Anda bisa mencoba dan melatihnya mulai dari sekarang.