Back

Cara Mudah Menjadi Pendengar yang Baik dan Efektif

Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika kedua belah pihak, yaitu pembicara dan pendengar bisa saling memahami satu sama lain. Jika dalam proses komunikasi kedua pihak saling berbicara dan tidak ada yang mau mendengarkan, maka tidak ada pesan yang dapat tersampaikan dengan baik.

Cara agar komunikasi dapat berjalan dua arah, maka salah satu pihak perlu menjadi pendengar yang baik. Listening atau mendengarkan merupakan proses, di mana individu menerima pesan dari lawan bicara, kemudian memproses pesan agar dapat dipahami. Selanjutnya, menunjukkan jika pesan tersebut telah dipahami, sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh pembicara.

Ketika seseorang merasa didengarkan, maka ia akan merasa dihargai dan dipedulikan. Alhasil, terbentuklah hubungan yang erat antara kedua belah pihak. Perasaan dan pengalaman positif ini pun dapat mempengaruhi kinerja seseorang, terutama dalam aspek pekerjaan.

Saat seseorang memiliki perasaan positif, maka produktivitas akan meningkat, diiringi dengan kualitas kerja yang menjadi lebih baik. Selain itu, individu ini memiliki kemampuan dalam  memecahkan masalah serta kerja sama tim yang menjadi lebih tinggi.

3 Tahap Proses Mendengarkan

Supaya menjadi pendengar yang baik, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai tiga tahap dalam proses mendengarkan, yaitu receiving, processing, dan responding:

  1. Tahap 1 – Receiving atau Menerima

Pada tahap pertama, Anda akan menerima pesan dari lawan bicara, tidak hanya melalui pendengaran, namun juga penglihatan. Mata dapat membantu Anda dalam membaca tanda-tanda nonverbal yang muncul saat pembicara menyampaikan pesan. Memecahkan masalah yang Anda miliki dengan seseorang dapat diselesaikan dengan lebih baik apabila berhadapan langsung dengan pihak yang bersangkutan. Tujuannya agar Anda dapat memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh orang tersebut dengan lebih baik. 

  1. Tahap 2 – Processing atau Memproses

Setelah pesan diterima, tahap berikutnya adalah memproses pesan tersebut dalam pikiran Anda. Pada tahap ini, Anda akan mulai menganalisis, mengevaluasi dan memahami pesan.

Pada proses yang kedua ini, seringkali terjadi masalah akibat tingkat perhatian atau konsentrasi dalam mendengarkan tidak cukup. Alhasil, sering terjadi kesalahpahaman dalam memahami maupun mengartikan pesan. Maka dari itu, Anda perlu menjaga konsentrasi saat mendengarkan orang lain berbicara.

  1. Tahap 3 – Responding atau Menjawab

Tahapan terakhir dari proses mendengarkan, yaitu merespon pesan yang diterima. Sebagai pendengar, Anda akan menunjukkan secara verbal maupun nonverbal bahwa Anda telah menerima dan memahami pesan yang disampaikan. Caranya entah dengan memberikan jawaban lisan atau sekedar bahasa tubuh, seperti menganggukkan kepala.

Cara Menjadi Pendengar yang Baik dan Efektif

Seperti yang sudah dibahas tadi, seringkali terjadi masalah dalam proses penerimaan pesan. Alhasil, respon terhadap pesan pun keliru hingga komunikasi di antara Anda dan pembicara menjadi tidak efektif. Rasanya sia-sia jika pesan yang sudah susah payah dikirimkan pembicara, tidak dapat Anda pahami dengan baik. Pembicara pun bisa merasa kesal dan malas membuat komunikasi lagi dengan Anda.

Lalu, bagaimana cara menjadi pendengar yang baik dan efektif? Ada enam cara yang bisa Anda lakukan. Berikut ini caranya:

  1. Tidak Berasumsi

Hindari untuk berasumsi bahwa Anda tahu apa yang ingin diucapkan seseorang, bahkan sebelum pembicara selesai menyampaikan keseluruhan pesan. Dengarkan lawan bicara hingga akhir, baru kemudian memberi pertanyaan konfirmasi. Apakah pesan tersebut sudah sesuai dengan pemahaman Anda atau belum.

  1. Hindari Memberikan Masukan ketika Tidak Diminta

Orang akan lebih terbuka dan menerima masukan jika mereka sendiri yang memintanya. Terkadang, pembicara hanya ingin didengarkan, bukan diberi saran.

Anda mungkin melihatnya seperti sebuah masalah yang perlu diselesaikan, namun sebenarnya hanya sekedar keluh kesah sang pembicara. Ada baiknya untuk bertanya dahulu kepada pembicara, apakah Anda perlu memberi masukan atau tidak.

  1. Berlatih Kesabaran

Gunakan kesabaran untuk berlatih mengendalikan emosi. Ketika Anda berinteraksi dengan orang lain, maka ada emosi yang bekerja. Bentuk emosinya tentu berbeda-beda sesuai pesan yang diterima atau jenis komunikasi yang digunakan pembicara.

Bisa jadi, Anda merasa marah, sedih atau senang saat mendengar pembicara menyampaikan pesan. Mendengarkan dengan efektif memerlukan pengendalian emosi agar dapat menghadapi beragam jenis pesan ataupun pembicara.

  1. Hilangkan Gangguanan Hambatan Fisik

Perhatikan dan jaga lingkungan dari hambatan apapun. Saat seseorang berbicara dengan Anda, sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat menjadi gangguan ataupun hambatan, contohnya, menggunakan gadget saat ada orang lain yang berbicara.

Jangan langsung menjawab panggilan telepon, kecuali memang Anda sudah menunggu panggilan tersebut. Sampaikan terlebih dahulu kepada lawan bicara bahwa Anda harus mengangkat panggilan penting tersebut. Tujuannya, agar pembicara tidak merasa tidak didengarkan dan dihargai oleh Anda.

  1. Menghargai dan Menghormati dengan Tidak Menghakimi

Ketika Anda menghakimi orang lain, maka hubungan Anda dengan orang tersebut akan meregang. Hargai lawan bicara Anda. Tunjukkan secara konsisten dan nyata bahwa Anda menghormati dan menghargai mereka.

  1. Fokuskan Perhatian

Anda perlu memberikan perhatian penuh kepada pembicara agar pesan yang disampaikan dapat Anda terima dengan baik. Anda harus fokus pada setiap kalimat yang diutarakan oleh pembicara. Itu karena, kalimat demi kalimat bisa saling terhubung satu sama lain. Jadi, perhatikan dengan saksama.

Itulah enam hal yang perlu Anda perhatikan agar dapat menjadi pendengar yang baik dan efektif, terutama saat berada di lingkungan kerja. Pastikan bahwa Anda mencoba memahami lawan bicara tanpa menghakimi atau berusaha memotong pembicaraan mereka. Selamat mencoba.