Back

Burke-Litwin Causal Model Untuk Menyusun Proses Bisnis yang Efektif

Perubahan akan selalu terjadi, begitu juga dengan perusahaan Anda. Tidak peduli seberapa sempurnanya sebuah perusahaan dan proses bisnis perusahaan tersebut, perubahan tetap perlu di lakukan secara berkala. Baik itu perubahan secara signifikan atau sekedar mengubah beberapa bagian yang dilakukan dalam proses tersebut.

Perubahan dalam sebuah perusahaan tentu bukan merupakan proses yang mudah. Maka dari itu, agar proses perubahan dapat berjalan dengan lancar, maka para pemimpin di dalam perusahaan tersebut harus terlebih dahulu memiliki apa tujuan akhir dan gagasan yang jelas mengenai apa saja yang perlu di ubah dalam proses bisnis tersebut. Dalam merancang sebuah proses bisnis, terdapat siklus yang perlu dilakukan. Siklus tersebut adalah:

  1. Analisis & Desain
  2. Konfigurasi
  3. Pelaksanaan
  4. Evaluasi

Siklus ini akan berputar secara terus menerus. Setelah sebuah proses dievaluasi, maka Anda dapat menemukan bagian mana saja yang dapat ditingkatkan atau diperbaiki sehingga proses bisnis yang sebelumnya dilakukan dapat berjalan lebih baik lagi.

Ketika Anda ingin mengubah atau memperbaiki proses bisnis yang sudah ada, Anda dapat menggunakan Burke-Litwin Causal Model of Organizational Performance & Change atau yang sering disebut sebagai Burke-Litwin Causal Model untuk bisa menyusun proses bisnis dengan lebih efektif.

 

Apa Itu Burke-Litwin Causal Model

Source Gambar: ceopedia.org

Source Gambar: ceopedia.org

Burke-Litwin Causal Model bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan dengan mengidentifikasi bahwa setiap kinerja itu dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Dengan mengetahui setiap hubungan sebab akibat yang ada, maka Anda dapat mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki atau diubah untuk bisa mencapai tujuan utama dalam jangka waktu yang lebih singkat. Model ini terdiri dari 12 faktor yang penting bagi perusahaan. Hubungan dari setiap faktor tersebut dapat saling mempengaruhi juga setiap perubahan yang dilakukan dan menentukan hasil yang akan dicapai. 12 faktor ini dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing memiliki pengaruh tersendiri terhadap perubahan. Keempat faktor tersebut adalah external environment, transforming factors, transaction factors, dan Individual organizational performance and productivitiy of the company. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai keempat faktor tersebut:

 

External Environment

Faktor ini berupa setiap perubahan yang dapat mempengaruhi perusahaan atau memberikan konsekuensi yang berasal dari luar perusahaan. Dapat berupa kompetitor baru, perubahan dalam pasar, perubahan pemerintahan, atau perubahan ekonomi.

 

Transforming Factors

 Faktor ini terdiri atas 3 faktor lainnya yaitu:

  1. Strategy and mission:

Faktor ini adalah apa saja yang merupakan tujuan utama perusahaan dan bagaimana tujuan ini dapat dicapai. Sebuah misi yang baik adalah ketika misi ditulis dan bahkan diterima oleh setiap karyawan untuk dapat meningkatkan efektivitas kinerja dalam mencapainya. Sedangkan strategi adalah apa saja cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan jangka panjang.

  1. Leadership:

Faktor ini berupa seperti apa kemampuan kepemimpinan, values, serta tindakan para pemimpin di dalam perusahaan. Efektivitas kepemimpinan seseorang diukur melalui sudut pandang para karyawan tentang values dan kemampuan kepemimpinan para pemimpin tersebut.

  1. Organizational company culture:

Faktor ini berupa apa saja value dan norma yang ada dalam perusahaan. Budaya perusahaan berisikan peraturan serta prinsip tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi panduan bagaimana perusahaan dapat bertindak.

 

Transaction Factors

  1. Structure:

Faktor yang berisikan hierarki, fungsi, peran karyawan, tingkat manajemen, komunikasi, dan pengambilan keputusan untuk dapat menjalankan misi dan strategi perusahaan dengan baik.

  1. Systems:

Faktor ini berisikan peraturan, mekanisme, dan prosedur yang memfasilitasi setiap bagian dari perusahaan, termasuk pekerjaan harian yang dilakukan oleh karyawan. Sistem juga meliputi pemberian penghargaan, evaluasi kinerja, dan implementasi tujuan.

  1. Management practices:

Faktor yang berisikan rangkaian tindakan untuk memastikan bahwa lingkungan kerja dan sumber daya materi dikelola serta digunakan secara efektif untuk dapat memastikan implementasi strategi perusahaan berjalan dengan baik.

  1. Work climate or microclimate:

Faktor berupa sikap dan moral karyawan di perusahaan.

  1. Tasks, skills, and competencies of the individual:

Faktor berupa kompetensi karyawan di perusahaan baik itu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki untuk dapat memenuhi persyaratan yang perlu dicapai agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

  1. Individual needs and values:

Faktor psikologis yang memberikan makna terhadap usaha fisik maupun intelektual karyawan, seperti peran dan tanggung jawab yang dimiliki karyawan dalam perusahaan.

  1. Motivation:

Faktor internal dan eksternal yang mampu mendorong karyawan untuk bekerja dengan kualitas tinggi dalam jangka panjang.

 

Individual Organizational Performance And Productivity Of The Company

Berupa faktor perubahan terakhir dalam perusahaan yang menunjukkan bahwa setiap anggota karyawan mengetahui kinerja yang mereka telah berikan terhadap setiap perubahan di faktor lainnya.

Itulah penjelasan mengenai Burke-Litwin Causal Model. Anda dapat menerapkannya dalam perusahaan untuk dapat menyusun proses bisnis yang efektif.

 

Source:

https://en.online-learning.bg/organizational-change

https://www.exeter.ac.uk/media/universityofexeter/humanresources/documents/learningdevelopment/understanding_drivers_for_change.pdf