6 Komponen Penting Dalam Proses Bisnis
Sebuah perusahaan perlu memiliki sebuah proses bisnis yang efektif untuk memastikan agar setiap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan perushaan tersebut berjalan dengan lancar, sehingga dapat mencapai tujuan jangka panjang dengan hasil yang maksimal.
Apa Itu Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan sejumlah kegiatan yang saling bersinergi dalam menghasilkan produk atau layanan. Biasanya lebih dari satu unit kerja dan mampu memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Proses bisnis menjadi salah satu cara untuk melakukan manajemen mutu dalam organisasi.
6 Komponen Proses Bisnis
Untuk dapat melakukan proses bisnis dengan lancar, terdapat 6 komponen proses bisnis yang perlu Anda perhatikan. Keenam komponen proses tersebut adalah:
- Trigger events
Setiap proses diawali oleh adanya inisiasi yang memicu sebuah proses yang harus dilakukan.
- Input
Setiap proses harus memiliki modal yang dapat digunakan untuk menjalankan sebuah proses.
- Output
Setiap proses bertujuan untuk menghasilkan keluaran sesuai yang telah disepakati bersama.
- Waktu
Setiap proses memiliki standar waktu, yaitu lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah proses.
- Biaya
Setiap proses memiliki standar biaya, yaitu anggaran yang dibutuhkan agar sebuah proses dapat dijalankan.
- Sumber Daya
Setiap proses harus memiliki sumber daya yang dapat menjalankan dan bertanggung jawab atas sebuah proses.
Pembuatan proses bisnis tidak selalu hanya dilakukan di awal Anda merancang perusahaan. Secara berkala terutamanya ketika dibutuhkan, Anda tetap dapat merancang proses bisnis terhadap proses bisnis lama yang sudah ketinggalan zaman atau memang perlu diperbaiki. Dalam membenahi proses bisnis, terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Business process improvements (BPI):
Business process improvements bisnis adalah sebuah metode pembenahan proses bisnis tanpa perlu mengubah urutan dari proses bisnis yang sudah digunakan sebelumnya.
Misalkan, Anda ingin melakukan pembenahan proses penyusunan laporan keuangan perusahaan, akan tetapi perubahan yang dilakukan adalah sekedar mengganti software akuntansi yang sebelumnya digunakan dengan software yang lebih baru, agar proses pengulangan data akuntansi menjadi lebih cepat. Dalam pembenahan ini, Anda tidak mengubah proses bisnis yang sudah ada dan hanya mengganti software yang digunakan.
- Business process re-engineering (BPR):
Business process re-engineering adalah metode pembenahan proses bisnis yang disertai dengan diubahnya urutan dari proses bisnis yang sebelumnya sudah dilakukan. Dan terkadang apabila diperlukan, metode ini juga dapat mengubah struktur organisasi yang ada dalam perusahaan.
Misalkan, Anda ingin membenahi proses penyusunan laporan keuangan perusahaan, akan tetapi, selain mengubah software akuntansi yang digunakan menjadi lebih baru, Anda juga melakukan desentralisasi proses akuntansi yang sebelumnya dilakukan. Pembenahan ini menunjukkan bahwa Anda juga mengubah proses bisnis yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih baru dan efisien.
3 Prinsip Implementasi Proses Bisnis
Terdapat 3 prinsip implementasi proses bisnis yang perlu Anda ketahui, yaitu:
- Efektivitas: Dimana perusahaan dapat menghasilkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
- Efisiensi: Perusahaan mampu mengurangi penggunaan sumber daya perusahaan dan mengeliminasi birokrasi.
- Adaptif: Perusahaan bersifat lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan di lingkungan bisnis.
Selain ketiga prinsip tersebut, terdapat juga 4 hal fundamental bagi proses bisnis, yaitu supplier, input, proses, output, dan customer. Untuk dapat menjalankan proses bisnis dengan baik, maka perusahaan perlu mengidentifikasi sapa saja input dan output yang diperlukan untuk proses yang akan dilakukan. Pemetaan SOP dilakukan dengan cara menentukan tindakan yang dibutuhkan dalam melengkapi kebutuhan SOP, bisa berupa memodifikasi yang sudah ada sebelumnya, membuat yang baru, atau bahkan mengeliminasi yang sudah tidak diperlukan.
Itulah apa saja 6 komponen proses bisnis yang perlu diperhatikan. Dengan menerapkan keenam komponen tersebut dan menjalankan prinsip implementasinya, maka perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan efektif dan maksimal.