4 Area Kecerdasan Emotional Menurut Daniel Goleman
Memiliki posisi sebagai manajer, Anda tentu saja akan dituntut untuk bisa mengendalikan diri Anda ditengah tekanan, deadline, konflik, bahkan krisis. Saat berada dalam situasi tersebut ada dua tindakan yang bisa Anda ambil. Tindakan pertama adalah tetap tenang dan berupaya memberikan pengertian untuk menenangkan tim Anda sehingga tetap dapat mencapai tujuan organisasi. Tindakan lain adalah mengeluarkan reaksi buruk, dan menyebabkan kepanikan serta kesalahan. Jadi tindakan apa yang akan Anda ambil? Anda pasti menjawab tindakan yang pertama tetapi tanpa sadar bisa saja Anda justru melakukan tindakan kedua. Ingatlah bahwa Anda akan diuji oleh situasi yang rumit yang bisa saja membuat Anda menunjukkan sisi baik atau bahkan buruk.
Hal yang membedakan dari kedua tindakan tersebut adalah emotional intelligence atau kecerdasan emosional yang dimiliki oleh sang manajer. Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk memperhatikan situasi dan secara sadar serta strategis memilih respon terbaik untuk menghadapinya. Psikolog John Mayer menjelaskan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk secara akurat melihat emosi diri dan juga orang lain, serta kemampuan memahami sinyal yang dikirimkan oleh emosi mengenai hubungan dan mengelola emosi diri serta orang lain.
Menurut buku Primal Leadership karya Psikolog Daniel Goleman menunjukkan bahwa dalam kecerdasan emosional terdapat 4 area, yaitu:
- Self-awareness
- Self-management
- Social awareness
- Relationship management
Untuk mengetahui apakah Anda memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka Anda perlu mengecek keempat area tersebut. Mari kita bahas satu persatu:
- Self-awareness
Area pertama ini akan membuktikan seberapa baik Anda mengenal diri sendiri dan untuk itu ada 3 pertanyaan yang harus Anda jawab untuk mengetahui tingkat kemampuan Anda. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
Apakah Anda memiliki kendali yang baik terhadap kekuatan dan kelemahan Anda?
Beberapa orang memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengidentifikasi keahlian mereka dan apa yang harus ditingkatkan. Tetapi sebagian orang lagi perlu mendapatkan masukan dari orang lain dalam proses mengidentifikasi ini. Jika Anda adalah jenis orang yang kedua maka jangan sungkan untuk melibatkan bawahan Anda. Namun, bisa saja bawahan Anda akan merasa ragu dalam memberikan kritik atau masukan kepada pemimpin mereka, untuk itu Anda perlu berusaha lebih keras dalam mencari tahu masukan dan meningkatkan keterampilan Anda.
Apakah Anda bisa membaca emosi Anda sendiri?
Cari tahu apakah Anda menyadari ketika Anda merasa senang ataupun sedih serta alasan dibalik terjadinya emosi tersebut. Cari tahu juga apakah Anda merupakan orang yang optimis atau pesimis, dan apakah orang lain dapat dengan mudah membaca emosi Anda atau tidak.
Apakah Anda tahu bagaimana dan kapan emosi Anda meningkat atau mengambil alih pikiran Anda?
Cari tahu mengenai apakah Anda membuat keputusan buruk ketika lelah atau tertekan. Atau apakah Anda mengatakan sesuatu karena situasi dan setelah melakukan refleksi diri Anda menyesalinya, atau bahkan tidak menyadari sama sekali dan baru tersadar setelah semua sudah terlambat. Cari tahu apakah reaksi emosional Anda kepada beberapa orang atau situasi dapat membuat Anda mengambil keputusan buruk.
- Self-Management
Dalam area ini, Anda akan diajak untuk mengenal seberapa baik Anda mengelola diri sendiri. Untuk dapat mengenal diri Anda, terdapat 3 hal yang perlu Anda jawab yakni:
Jika Anda sadar akan kekuatan dan kelemahan Anda, apakah Anda melakukan sesuatu terhadap hal-hal tersebut?
Kenyataannya ada saja manajer yang berhenti pada area self-aware saja dan menganggap bahwa itu sudah cukup, padahal Anda perlu untuk meneruskan ke area berikutnya agar dapat mengelola diri dengan lebih baik. Ketika Anda menyadari kekuatan dan kelemahan Anda, artinya Anda perlu mengelola diri Anda untuk dapat meningkatkan diri Anda sendiri atau berusaha untuk menghadapi kekurangan yang Anda miliki.
Dapatkah Anda beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan?
Cari tahu apakah Anda bisa menjaga dan mengerjakan peran Anda sebagai pemimpin dengan tenang bahkan dibawah tekanan. Apakah Anda orang yang optimis atau pesimis? Ketahanan emosional adalah salah satu tanda dari kecerdasan emosional. Ketika Anda menjadi pemimpin yang optimis maka Anda dapat memiliki kekuatan untuk mendorong orang lain melakukan perubahan dan mencoba hal baru, sehingga tidak menyerah terlalu cepat.
Apakah Anda tahu bagaimana dan kapan ucapan dan tindakan Anda menginspirasi kepercayaan dalam diri orang lain?
Pemimpin yang dapat mengelola diri akan membangun kepercayaan dan niat baik dari karyawan yang mereka pimpin, sesuatu yang akan terus melekat pada diri Anda sepanjang waktu terutama ketika keputusan Anda mengecewakan banyak orang. Artinya, Anda perlu secara aktif berusaha keras dalam membangun kepercayaan, jangan berasumsi bahwa orang-orang berhutang kepada Anda karena Anda adalah pemimpin mereka.
- Social Awareness
Area yang ketiga ini akann mengukur sejauh mana kemampuan Anda untuk melihat hal dari sudut pandang orang lain. Untuk itu, ada 3 hal yang perlu Anda jawab untuk mengetahui tingkat kemampuan Anda pada area ini.
Apakah Anda memiliki kemampuan untuk membaca emosi atau perasaan orang lain?
Cari tahu apakah Anda mampu secara akurat menilai bagaimana perasaan seseorang berdasarkan ekspresi dan bahasa tubuh mereka. Cari tahu juga apakah Anda bisa mengetahui ketika kalimat Anda tidak dimengerti oleh seseorang dan kemudian mengubah pendekatan Anda?
Apakah Anda tahu bagaimana cara “read the room”?
Cari tahu apakah Anda bisa membaca situasi di ruangan dan merasakan apakah orang-orang bersemangat, kehilangan semangat, atau terpecahkan perhatiannya kemudian Anda merespon sesuai dengan kondisi yang dihadapi? Sebagai pemimpin, Anda bertugas untuk menjaga tim tetap tenang ketika mereka semua cemas. Hal ini dikarenakan, ketika semua orang terlalu tegang dan stres, tugas Anda adalah untuk tetap tenang dan percaya diri, dan ketika semua terlalu tenang, tugas Anda perlu menambahkan energi dan rasa urgensi.
Apakah Anda mendemonstrasikan empati yang tulus?
Empati adalah kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain, dan memerlukan usaha lebih keras dibandingkan sekedar bersimpati dengan seseorang untuk bisa keluar dari kerangka referensi yang Anda miliki. Anda perlu memiliki kemampuan mendengarkan dan menyampaikan kembali kepada mereka apa yang disampaikan berdasarkan pemahaman Anda. Ketika orang merasa bahwa Anda terbuka untuk melihat dari sudut pandang mereka, itu dapat membangun kepercayaan terhadap diri Anda.
- Relationship Management
Area yang terakhir ini akan berbicara seputar keterampilan interpersonal yang Anda miliki. Terdapat 3 hal yang perlu Anda jawab untuk mengetahui tingkat kemampuan Anda pada area ini.
Apakah Anda memberikan masukan, arahan, dan inspirasi bagi orang lain?
Pemimpin yang baik akan mengukur kesuksesan mereka berdasarkan pencapaian timnya. Mereka akan berperan untuk membantu karyawan tumbuh dan berkembang dengan menjadi pelatih, mentor, atau bahkan role model.
Apakah Anda membangun hubungan, mengembangkan Kerjasama tim, dan jaringan dengan efektif?
Mungkin hubungan Anda dengan karyawan yang langsung Anda pimpin terjalin dengan baik, tapi bagaimana dengan karyawan lain di organisasi Anda? cari tahu apakah Anda hanya berinteraksi dengan mereka ketika Anda memerlukan sesuatu saja. Cari tahu seberapa baik Anda mengenal karyawan ataupun rekan kerja Anda yang lain dan menghormati orang-orang dari segala bidang pekerjaan.
Apakah Anda berbagi visi yang bisa dilihat oleh orang lain dan menarik bagi mereka?
Cari tahu apakah karyawan Anda memahami visi dengan baik dan berbagi visi tersebut sehingga menjalankannya dalam proses mereka bekerja.
Itulah pentingnya kecerdasan emosional untuk dimiliki oleh pemimpin. Ketika Anda memahami dan mengidentifikasi kemampuan Anda pada setiap area kecerdasan emosional, Anda dapat meningkatkan diri atau memperbaiki bagian mana yang perlu Anda tingkatkan lagi.