3 Perbedaan Mendengarkan secara Empati dan Simpati
Ada perbedaan antara mendengarkan secara empati dan mendengarkan secara simpati. Sebagai pendengar yang baik, Anda perlu mengusahakan untuk menjadi pendengar yang empati.
Proses komunikasi yang efektif dapat terjadi, jika sang pendengar mau mencoba mendengarkan dengan rasa simpati dan empati. Dari kedua jenis perasaan tersebut, rasa empati menempati posisi yang lebih penting dan patut untuk diusahakan. Namun, kebanyakan orang masih menjadi pendengar yang simpati. Bahkan, ada pula yang tidak berusaha untuk mencapai keduanya. Hanya mendengarkan tanpa menggunakan perasaan.
Memang, apa perbedaan dari kedua cara mendengarkan tersebut? Mengapa mendengarkan dengan empati jauh lebih baik? Artikel ini akan membahasnya.
Perbedaan Simpati dan Empati
Simpati adalah perasaan yang menunjukkan rasa kasih, kepedulian, dan perhatian kepada seseorang yang tengah mengalami sesuatu. Sedangkan, empati adalah mencoba membayangkan dan menempatkan diri sendiri di posisi orang lain agar memahami lebih dalam tentang apa yang dirasakan oleh orang tersebut.
Memahami Perbedaan Mendengarkan Empati dan Mendengarkan Simpati
Anda mungkin pernah mengalami kejadian, di mana Anda sedang menyampaikan pesan kepada seseorang, namun orang tersebut malah mengkritik, bahkan berdebat dengan Anda mengenai pesan yang disampaikan. Hal seperti ini menjadi sesuatu yang wajar.
Akan tetapi, apa yang sebenarnya terjadi? Itu terjadi karena sang pendengar kurang mendengarkan dengan menggunakan empati. Bisa juga, orang tersebut hanya sebatas menggunakan simpati saja atau tanpa menggunakan perasaan.
Saat berkomunikasi, akan jauh lebih efektif ketika sang pendengar menggunakan empati. Itu dapat menunjukkan bahwa mereka mendengarkan dan berusaha memahami apa yang disampaikan pembicara. Melalui empati, Anda dapat mendengarkan secara aktif, sehingga bisa memberikan masukan verbal dan nonverbal yang tulus.
Ketika Anda mendengarkan dengan empati, artinya Anda mendengarkan dengan saksama sambil berusaha memahami pesan dari sudut pandang pembicara. Pendengar tidak menghakimi atau mencoba mengubah fokus dari pesan yang disampaikan.
Berbeda dengan ketika Anda mendengarkan menggunakan simpati. Pendengar hanya mencoba menunjukkan rasa kasihan atas perasaan yang tersampaikan dari pesan pembicara.
3 Perbedaan antara Mendengarkan Simpati dan Empati
Terdapat tiga perbedaan antara mendengarkan dengan empati dan simpati, yaitu:
- Menangkap Keseluruhan Pesan vs Menangkap sebagian Pesan
Mendengarkan dengan empati, yaitu mencoba memahami isi dan emosi yang ada dalam pesan pembicara. Dampaknya, pendengar dapat menerima serta memahami keseluruhan dari pesan.
Sedangkan mendengarkan dengan simpati, pembicara hanya berfokus pada bagian perasaan dari pesan saja, sehingga tidak menerima keseluruhan dari pesan yang disampaikan.
- Memahami vs Merasakan
Mendengarkan dengan empati adalah mencoba memahami makna dan perspektif pembicara. Sedangkan mendengarkan dengan simpati adalah menunjukkan bahwa Anda merasakan apa yang dirasakan pembicara.
Simpati akan ditunjukkan pendengar melalui ekspresi dan kata-kata. Sedangkan pendengar yang empati, mampu menunjukkan pemahaman tanpa perlu mengekspresikan kesedihan atas apa yang disampaikan oleh pembicara.
- Memberi Pengakuan vs Menunjukkan Rasa Kasihan
Pada saat-saat tertentu, individu mungkin dapat menerima simpati dari orang lain. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak ingin merasa dikasihani ketika menyampaikan suatu yang serius. Hal ini dapat membuat pembicara merasa diremehkan meskipun hal tersebut bukan tujuan yang ingin dilakukan oleh pendengar.
Cara Menunjukkan Empati sebagai Pendengar
Saat menjadi pendengar, cobalah untuk menghindari kalimat simpati meski itu bertujuan baik. Misalnya seperti, “saya paham perasaan Anda.” Kalimat ini dapat memberikan kesan merendahkan. Anda merasa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain, padahal Anda tidak berusaha menyadari atau memastikan emosi yang disampaikan oleh orang tersebut.
Meski begitu, terkadang orang akan takut memberikan jawaban empati karena juga tidak ingin terdengar merendahkan. Supaya menghindari hal tersebut, Anda dapat menggunakan dua tips berikut untuk memastikan bahwa jawaban empati Anda tersampaikan dengan baik:
- Saat Anda mengidentifikasi emosi yang disampaikan dan menggunakan isi pesan untuk merangkum situasi, gunakan kalimat Anda sendiri dan bukan kalimat pembicara.
- Saat Anda memeriksa pemahaman, lakukan dengan intonasi suara yang tulus. Tanpa ketulusan, apa yang Anda ucapkan tidak ada artinya.
Setelah mengetahui perbedaan antara mendengarkan simpati dan empati, semoga Anda dapat mencoba dan mempelajari bagaimana caranya untuk menjadi pendengar yang berempati. Menciptakan komunikasi yang efektif pun akan jauh lebih mudah. Jadi, selamat mencoba.