Back

Cara Menghitung Skor OKR

Pada setiap akhir siklus atau periode OKR yang sudah ditentukan, anda perlu melakukan penilaian mengenai OKR yang ada. Menilai OKR adalah sebuah peluang untuk merefleksikan pencapaian-pencapaian dan apa saja yang bisa dikerjakan dengan berbeda untuk waktu berikutnya. Nilai yang rendah mendorong penilaian ulang, sedangkan nilai yang tinggi memberikan bukti empiris dari pencapaian. Anda perlu memahami arti dari angka-angka yang muncul dari OKR anda. Skoring OKR dapat dilakukan dengan menggunakan skala. “0” berarti gagal, dan “1.0” berarti objective telah tercapai dengan sempurna. Berikut adalah contoh matriks nya.

0.7 ke 1.0 = hijau. Artinya tercapai.
0.4 ke 0.6 = kuning. Artinya terdapat kemajuan tetapi belum tercapai sepenuhnya.
0.0 ke 0.3 = merah. Artinya gagal dalam melakukan pencapaian.

Misalkan anda memiliki OKR sebagai berikut

O: Meningkatkan penjualan sebesar 10%
KR1: Menghubungi perwakilan dari 10 perusahaan berpotensial
KR2: Mendapatkan 30 calon klien baru setiap bulannya
KR3: Menghadiri 10 workshop tentang meningkatkan keterampilan berjualan

Jika menggunakan contoh OKR tersebut, skoring bisa dilakukan dengan seperti ini
KR1: Anda hanya menghubungi 8 perusahaan, artinya sekitar 0.8. sebuah skor yang baik
KR2: Anda mendapatkan 30 calon klien baru per bulannya, artinya 1.0, skor sempurna
KR3: Anda hanya menghadiri 6 workshop, artinya 0.6, berada di perbatasan skor hijau

Secara keseluruhan, rata-ratanya adalah 80%, atau skor 0.8, artinya objective anda tercapai.

Selain menggunakan nilai atau angka, OKR juga membutuhkan penilaian diri juga. Dalam menganalisa kinerja OKR, data obyektif perlu diperhatikan secara subyektif pula, dikarenakan dalam setiap goals tentunya akan ada situasi-situasi tertentu yang muncul. Misalkan, pada KR mengenai menghubungi perusahaan, anda hanya mampu mendapatkan 1 calon perusahaan, tapi perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar dan ternama yang diincar oleh kebanyakan orang. Skor KR anda bisa saja hanya 0.1, tapi anda bisa memberikan diri anda sendiri skor 0.9 karena anda mendapatkan perusahaan yang sangat berharga untuk kepentingan anda. John Doerr penulis buku Measure What Matters yang membahas OKR mengatakan bahwa tujuan utama dari objectives dan key results adalah untuk membuat semua orang mengerjakan hal yang tepat.

Hal lain yang perlu anda perhatikan dan pastikan adalah variasi dari key results anda. 70% adalah skor yang bagus. Jika semua skor anda 100% atau 30%, maka homogenitas tersebut perlu diperhatikan Kembali, artinya anda perlu menetapkan goals yang lebih mendorong atau mempertimbangkan ulang OKR anda.

Berikut adalah 3 hal yang dapat dilakukan dalam melakukan skoring OKR setiap periode:

  • OBJECTIVE SCORING: Dimana anda menandai apa saja yang sudah dicapai dan membahas mengenai bagaimana dapat dilakukan dengan berbeda untuk ke depannya. Ketika skor rendah, maka perlu dilakukan penilaian ulang mengenai apakah objektif masih worth untuk dilanjutkan atau apa yang perlu diganti untuk dapat mencapainya. Cara melakukan Skoring adalah seperti yang sudah dicontohkan di atas.
  • SELF-ASSESSMENT: Yaitu laporan tambahan yang merupakan penilaian subjektif dari individu yang membuat tujuan masing-masing. Skor yang tinggi tidak selamanya menunjukkan usaha yang keras. Untuk itu anda perlu mengiringi skor tersebut dengan self-assessment yang subjektif. Ketika skor OKR menunjukkan mana yang dilakukan dengan tepat atau salah dalam pekerjaan dan bagaimana tim dapat meningkat, self-assessment akan mendorong proses penetapan tujuan berikutnya.
  • REFLECTION: Yaitu melakukan refleksi mengenai pencapaian yang sudah ada. Tanyakan mengenai apakah anda sudah mencapai objektif, dan apa saja yang berkontribusi atas pencapaian tersebut. Kemudian identifikasi juga apa saja hambatan yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Itulah cara bagaimana anda dapat menghitung skor OKR yang anda miliki. Terapkan dalam OKR anda untuk mengetahui seberapa baiknya anda dalam melaksanakan OKR anda.