Back

9 Kiat Memberikan Umpan Balik kepada Atasan

Sebagai seorang karyawan, Anda punya hak untuk memberikan umpan balik kepada atasan. Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara yang tepat untuk memberikan penilaian kinerja kepada atasan Anda dengan baik dan aman.

Bukan hanya karyawan, namun kinerja seorang atasan pun perlu dinilai agar setiap individu dapat bekerja dengan lebih baik dari waktu ke waktu. Umpan balik ini dapat dilakukan oleh bawahan atau karyawan. Terlebih lagi, jika karyawan tersebut memang sering melakukan pekerjaan bersama sang atasan.

Sayangnya, banyak karyawan yang tidak berani memberikan penilaian atau umpan balik kepada atasan dengan berbagai alasan. Misalnya seperti, takut dipandang buruk oleh atasan, takut diberi tugas yang lebih banyak, takut disindir, atau bahkan takut dipecat.

Semua ketakutan yang disebutkan tadi tidak akan terjadi jika Anda mengetahui kiat-kiat untuk memberikan umpan balik kepada atasan dengan baik dan efektif.

9 Kiat Memberikan Umpan Balik kepada Atasan Anda

Ada sembilan kiat yang perlu Anda ketahui dan pahami ketika hendak memberikan umpan balik kepada atasan. Kesembilan kiat tersebut, yaitu:

  1. Membangun Kepercayaan dan Hubungan yang Baik

Sebelum memberikan umpan balik kepada atasan, cobalah sedari awal untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang baik. Kemampuan untuk memberi dan menerima umpan balik bergantung pada sedekat apa hubungan yang Anda dan atasan miliki. Jika hubungan tersebut sudah baik dan berlandaskan kepercayaan, maka atasan akan lebih terbuka untuk menerima penilaian dari Anda.

  1. Bertanya Sebelum Memberi Umpan Balik

Kiat yang selanjutnya, yaitu bertanya kepada atasan apakah Anda bisa memberikan umpan balik kepadanya atau tidak. Anda juga bisa bertanya, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Meskipun hubungan kalian cukup dekat, tetapi jika umpan balik dilakukan di waktu yang tidak tepat, maka hasilnya pasti negatif.

  1. Hindari Berasumsi

Ketika Anda sudah diberikan kesempatan untuk memberi umpan balik, maka hindari untuk berasumsi tentang atasan Anda. Sampaikan apa yang memang Anda lihat dan Anda dengar atau apa yang paling sering menjadi keluhan dari para karyawan terhadap atasan. Berasumsi hanya akan memanaskan keadaan karena belum tentu sesuai dengan kenyataan.

  1. Berorientasi pada Solusi

Bukan hanya memberi kritik, umpan balik yang Anda lakukan perlu berorientasi pada solusi. Saat memberi penilaian, maka berusahalah untuk menyampaikan solusinya juga. Anda pun bisa menyampaikan bahwa Anda siap untuk membantu atasan memperbaiki kinerjanya.

  1. Perhatikan dan Ukur Reaksi Atasan

Saat memberikan umpan balik, coba perhatikan dan ukur reaksi atasan Anda. Apakah raut wajahnya masih bersahabat atau berubah menjadi dingin dan terlihat tidak suka dengan apa yang Anda katakan.

Jika atasan masih tampak ramah, maka Anda bisa melanjutkan umpan balik tersebut. Akan tetapi, jika dirasa sudah tidak kondusif, maka jangan lanjutkan penilaian Anda.

  1. Perhatikan Nada Bicara

Nada bicara juga akan sangat menentukan respon dari atasan saat diberikan umpan balik. Jangan gunakan nada yang terkesan menggurui, menyepelekan, atau merendahkan. Tunjukkan nada yang hangat dan penuh sopan santun.

  1. Bicara secara Langsung

Memberi umpan balik akan jauh lebih efektif jika dilakukan secara langsung. Tidak melalui telepon, chat, ataupun email. Kalau tidak, persepsi atasan saat membaca pesan Anda bisa saja berbeda dengan apa yang Anda maksud.

  1. Berikan Satu Umpan Balik pada Satu Waktu

Tidak ada orang yang suka dikritik secara bertubi-tubi oleh orang lain. Maka dari itu, sampaikan satu umpan balik pada satu waktu. Diskusikan hingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan atau ditemukan solusinya.

  1. Tahan jika Ragu

Anda mungkin merasa ragu untuk menyampaikan umpan balik kepada atasan. Jika Anda tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup, lebih baik tahan keinginan Anda untuk memberikan penilaian kepada atasan Anda. Jika tidak, maka apa yang Anda sampaikan bisa menimbulkan kesalahpahaman dan Anda sulit memperbaikinya.

Ikuti kesembilan kiat di atas agar usaha Anda untuk memberikan umpan balik kepada atasan bisa berjalan dengan lancar dan aman. Tidak perlu takut untuk melakukannya agar Anda dan atasan dapat bekerja dengan lebih baik dan maksimal. Selamat mencoba.

 

Sumber: https://www.bestpracticeconsulting.com.au/_blog/Articles?prop_ModuleId=1900&prop_ItemTags=Conflict%20in%20the%20workplace

https://lattice.com/library/how-to-not-sound-like-a-jerk-when-giving-your-boss