Back

7 Tips Menghadapi Rival di Tempat Kerja

Dalam bekerja tentunya Anda akan menghadapi orang-orang yang menjadi rival Anda. Baik itu karena Anda berada pada posisi yang sama atau memperebutkan posisi yang sama. Tetapi ada baiknya bagi Anda untuk menghadapi rival atau kompetitor Anda dengan baik dan positif. Jangan terlalu berfokus untuk menjadi lebih baik darinya, melainkan Anda perlu berfokus untuk meningkatkan diri Anda dan menjadi lebih baik dari diri Anda yang sekarang. Berikut adalah 7 tips yang bisa Anda lakukan untuk dapat menghadapi rival Anda di tempat kerja.

  1. Menghadapi Kenyataan

Dengan mengakui apa saja kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki, maka Anda dapat menghadapi rival Anda dengan baik. Apabila terjadi permasalahan, maka Anda perlu menghadapinya secara langsung dan tidak menghindari masalah. Ketika Anda mengakui situasi yang Anda alami, maka Anda bisa menilai dengan baik serta mengidentifikasi pada bagian apa Anda dapat bekerja sama dengan rival secara baik dan positif.

Akan ada saatnya Anda dan rival Anda harus bekerja bersama demi mencapai hasil yang optimal. Ketika Anda sadar dan siaga atas segala tindakan rival Anda, maka Anda pun juga bisa mengidentifikasi peluang yang bisa Anda ambil dan memprediksi langkah berikutnya yang akan diambil oleh rival Anda.

Dengan begitu Anda dapat menetapkan dan mengambil keputusan yang tepat, bahkan bisa menjadikan tindakan atau kesalahan yang dilakukan rival Anda sebagai pembelajaran Anda. Anda bisa menggunakan teknik analisis SWOT untuk bisa membandingkan kekuatan serta kelemahan Anda dengan rival Anda

  1. Tetap Profesional

Kompetitif dengan rival Anda bukan berarti Anda menjadi tidak profesional ketika berhadapan atau berinteraksi dengan mereka. Anda perlu menjaga profesionalitas Anda dan tetap bekerja bersama mereka seperti Anda sedang bekerja dengan rekan yang Anda percaya.

Jangan bawa emosi atau sikap yang Anda miliki terhadap rival Anda mempengaruhi kinerja Anda di perusahaan. Pastikan bahwa jika memang ada kesalahan atau kegagalan, semua itu tidak terjadi karena sikap Anda.

Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja bersama dengan efektif dan mau bertanggung jawab tanpa menyalahkan orang lain. Jadilah orang yang asertif, yaitu Anda mampu berdiri tegak dan berpegang teguh pada keyakinan serta nilai-nilai yang Anda miliki tanpa menjatuhkan orang lain.

  1. Kendalikan Emosi Anda

Jangan sampai Anda membiarkan emosi atau perasaan apapun yang Anda miliki mengenai rival Anda mengendalikan diri Anda. Tetaplah bersikap positif dan bertindak dengan perilaku yang baik, meskipun rival Anda tidak melakukan hal yang sama.

Tidak ada ruginya bagi Anda untuk tetap menjaga integritas dan sisi positif Anda bahkan kepada orang yang tidak melakukan hal yang sama terhadap Anda. Ketika Anda tidak sengaja terbawa emosi, maka tarik napas yang dalam dan luangkan waktu Anda untuk mengendalikan diri.

Lakukan teknik-teknik untuk mengendalikan amarah atau stres. Jadilah individu yang lebih cerdas secara emosional, sehingga Anda secara tidak langsung dapat lebih tenang dan menilai sekitar Anda dengan lebih jernih.

Ketika Anda mampu mengendalikan emosi Anda, maka Anda bisa merespon perilaku serta emosi yang dimiliki rival Anda. Hal ini dapat membantu Anda untuk bisa bekerja sama dengan lebih produktif dan efektif ketika situasi membutuhkan.

  1. Tetap Siaga

Tidak semua orang mampu bersikap secara profesional atau positif. Jika Anda menghadapi atau memiliki rival yang seperti itu, maka Anda perlu menghadapinya dengan hati-hati. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menganalisa situasi dengan baik.

Perhatikan apakah perilaku negatif yang muncul merupakan perilaku normal atau sering terjadi, atau hanya dikarenakan rival Anda sedang mengalami hari yang buruk. Jika itu merupakan perilaku yang tidak normal terjadi, maka Anda mungkin perlu menghindari orang tersebut sampai perasaan mereka membaik.

Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghadapi rival Anda secara personal dan tidak di depan umum. Jelaskan apa yang mengganggu Anda dan apa yang Anda ingin mereka lakukan.

Sampaikan pernyataan dan perasaan Anda dengan menggunakan I statement, yaitu salah satu teknik komunikasi yang asertif. Dengan menggunakan I statement maka kalimat yang Anda sampaikan tidak bernada atau terkesan menghakimi atau menyerang. Sehingga lawan bicara Anda tidak akan menjadi defensif dan tidak memperkeruh keadaan.

  1. Cari peluang

Ketika Anda memiliki rival, tidak berarti Anda tidak dapat belajar dari satu sama lain. Bahkan dengan rival Anda akan bisa mendapatkan pelajaran, baik itu dari tindakan atau apa yang mereka kerjakan dan sukses dilakukan, atau bahkan dari kegagalan yang dilakukan oleh rival Anda.

Anda juga bisa mencari peluang untuk bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan rival Anda serta membangun kepercayaan dengan mereka. Anda perlu memiliki pikiran yang terbuka dan menerima perbedaan yang ada, jangan Anda langsung menghakimi keyakinan atau sudut pandang orang lain.

Anda tidak perlu setuju dengan sudut pandang mereka, tetapi ingatlah bahwa sebagaimana Anda memiliki hak untuk memegang teguh keyakinan dan nilai Anda, begitu juga dengan orang lain.

  1. Fokus Ke Diri Sendiri

Untuk bisa mendapatkan kompetisi yang sehat adalah ketika Anda berfokus untuk menjadi lebih baik dari diri Anda yang sekarang. Anda perlu memperhatikan jarak yang Anda miliki dengan rival Anda agar tetap pada jarak yang aman untuk menghindari terjadinya sikap yang negatif terhadap satu sama lain.

Fokus pada diri Anda dapat membantu agar tetap mampu melaksanakan kinerja dengan maksimal dan menjaga agar hubungan Anda tetap positif dengan rekan Anda karena Anda tidak berfokus untuk menjatuhkan atau menjadi lebih baik dari mereka.

  1. Menghargai Satu Sama Lain

Meskipun Anda memiliki hubungan sebagai rival dengan rekan Anda, tetapi Anda tetap perlu saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Sebisa mungkin Anda perlu memberikan dukungan yang positif dan tetap bersikap ramah dengan rekan Anda. sadari bahwa rekan Anda bukanlah seseorang yang perlu Anda jatuhkan.

Anda perlu tetap melihat mereka sebagai manusia dan menjaga hubungan dengan baik. Jangan sampai Anda terbawa dan menjadi reaktif atas perilaku dan tindakan orang lain. Tetaplah menjaga diri Anda untuk menjadi proaktif.

Itulah 7 tips yang bisa Anda lakukan untuk dapat menghadapi rival Anda di tempat kerja. Ketika Anda menerapkannya maka Anda dapat menghadapi rival dengan positif dan efektif.

 

Citation:

Fitzmaurice, R. (2018, 27 Juni). Why it’s healthy to have a work rival, according to a careers coach. Insider.com. Diunduh dari: https://www.insider.com/why-its-healthy-to-have-a-work-rival-2018-6

MindTools. (2020, 5 Mei). Working with rivals: Keeping your integrity while protecting your territory. Mindtools.com. Diunduh dari: https://www.mindtools.com/community/pages/article/working-with-rivals.php

MindTools. (2020, 5 Mei). Dealing with difficult people: Learning to fight back… on your terms. Diunduh dari: https://www.mindtools.com/community/pages/article/newCDV_44.php?route=pages/article/newCDV_44.php 

Thottam, I. (2020 5 Mei). How to deal with the co-worker that’s always trying to one-up you. Monster.com. Diunduh dari: https://www.monster.com/career-advice/article/how-to-deal-with-annoying-co-worker