Back

6 Perilaku yang Perlu Dihindari saat Menjadi Pendengar

Terkadang, saat menjadi pendengar, secara sadar atau tidak sadar, Anda menciptakan barrier atau penghambat dalam percakapan. Penghambat ini dapat timbul dalam bentuk verbal maupun nonverbal yang mampu menghambat alur percakapan yang efektif.

Jika Anda ingin menjadi pendengar yang efektif, Maka Anda perlu mengetahui apa saja tindakan yang perlu dihindari. Tujuannya agar tidak menciptakan hambatan yang dapat mengganggu proses komunikasi. Berikut adalah enam tindakan nonverbal yang perlu Anda hindari ketika menjadi pendengar:

  1. Kontak Mata yang Buruk

Kontak mata menjadi salah satu tindakan yang dapat mempengaruhi alur percakapan. Ketika kontak mata Anda baik, maka alur pembicaraan dapat meningkat. Sebaliknya, ketika kontak mata Anda buruk, maka alur percakapan pun akan menurun. Berikut adalah jenis-jenis kontak mata yang perlu Anda hindari:

  • Melihat ke Tempat Lain

Mengalihkan pandangan ke tempat lain sesekali bukanlah masalah, tetapi jika Anda terus melakukannya, maka pembicara akan merasa bahwa Anda tidak ingin memperhatikannya dan lebih tertarik dengan hal lain.

  • Menatap dengan Intens

Kontak mata yang tenang adalah kontak mata yang terlihat hangat dan ramah. Akan tetapi, jika Anda menatap pembicara dengan teralu tajam, itu akan membuat mereka menjadi tidak nyaman.

  • Memutar Bola Mata

Tindakan ini dapat menunjukkan sikap menghakimi atau tidak menyukai pesan yang Anda dengar.

 

  1. Ekspresi Wajah yang Tidak Menyenangkan

Mungkin Anda tidak bisa melihat wajah diri sendiri, namun lawan bicara Anda dapat melihatnya. Ekspresi seperti apa yang Anda tunjukkan, dapat mempengaruhi cara pembicara menyampaikan pesan. Cobalah untuk menghindari ekspresi berikut ini:

  • Cemberut, Mengerutkan Kening, atau menggelengkan kepala

Ekspresi ini bisa diartikan sebagai tanda tidak setuju terhadap pesan yang disampaikan. Bisa juga menunjukkan jika Anda tidak menyukai orang atau pesan yang Anda dengar.

  • Smirk atau Menyeringai

Seringai adalah senyuman yang dibuat saat pembicara membahas hal yang serius, dapat memiliki maksud mengejek kepada pembicara.

  • Menaikkan Sebelah Alis

Serupa dengan cemberut atau mengerutkan kening, perilaku ini dapat dianggap sebagai bentuk tidak setuju atau mempertanyakan pesan yang disampaikan

  • Tatapan kosong

Tatapan tanpa ekspresi dan pasif, membuat pembicara dapat berpikir bahwa pesan tidak tersampaikan dengan baik. Bisa juga menandakan jika Anda tidak peduli dengan apa yang sedang dibicarakan.

 

  1. Postur yang Tidak Terbuka

Postur Anda saat duduk atau berdiri saat mendengar pesan yang disampaikan, juga dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap jalan komunikasi. Cobalah untuk menghindari postur berikut:

  • Slouching atau membungkuk

Sebisa mungkin, duduk atau berdiri dengan tegak saat menerima pesan. Membungkuk dapat menunjukkan ketidaktertarikan terhadap pembicara.

  • Tertutup

Melipat tangan di depan dada dan seluruh tubuh terlihat kaku menunjukkan sikap tertutup. Jika diikuti dengan ekspresi cemberut atau kerutan dahi, maka dapat menunjukkan bahwa Anda tidak terbuka dengan pesan dan sedang menghakimi apa yang Anda dengar. Meski begitu, melipat tangan tidak selalu berarti sikap tertutup, ketika dilakukan dengan rileks, maka menunjukkan keterbukaan dan kenyamanan terhadap pembicara.

 

  1. Terlalu Banyak Bergerak

Gerakan yang dimaksud adalah apa yang Anda lakukan dengan tubuh ketika menerima pesan dari pembicara. Saat mendengarkan, cobalah untuk menghindari gerakan-gerakan berikut:

  • Fidgeting

Fidgeting merupakan gerakan seperti memainkan pulpen, pensil, atau apapun yang dapat Anda pegang. Tindakan ini dapat memberikan kesan bahwa perhatian Anda berada di tempat lain atau Anda terlalu cemas untuk bisa memahami pesan yang disampaikan.

  • Squirming

Squirming yaitu sebuah kebiasaan berpindah posisi duduk. Tindakan ini akan membuat Anda terlihat tidak bisa diam dan dapat membuat orang yang berbicara kesal.

  • Pulling on Yourself

Kebiasaan dimana ketika Anda mencoba mendengarkan, namun tangan sibuk memegangi bagian tubuh lainnya, entah itu memainkan kalung, cincin, atau rambut. Biasanya orang sering kali tidak sadar dengan kebiasaan ini, tetapi bisa menciptakan gangguan bagi pembicara

 

  1. Posisi yang Tidak Efektif

Di mana dan bagaimana Anda memposisikan diri untuk menerima pesan pembicara dapat mempengaruhi lawan bicara Anda. Ketika Anda memposisikan diri di tempat yang nyaman, tanpa adanya hambatan fisik, dan bicara berhadapan dengan pembicara, maka alur percakapan adalah positif. Maka dari itu, Anda perlu menghindari perilaku berikut ini:

  • Menjaga Jarak

Ketika Anda sebenarnya bisa lebih mendekat, tetapi memilih berada di posisi yang jauh, itu menunjukkan bahwa Anda tidak terbuka dalam menerima pesan.

  • Tidak Menghadap Pembicara

Saat Anda tidak menghadap lawan bicara atau bahkan memunggungi mereka, itu dapat membuat pembicara merasa tidak nyaman. Komunikasi pun tidak berjalan dengan efektif dan positif.

  • Sibuk Melakukan Hal Lain

Beberapa orang menyebutnya melakukan multitasking, tetapi tindakan ini tidaklah efektif. Anda perlu memusatkan perhatian Anda kepada pembicara untuk dapat memahami pesan yang disampaikan dengan lebih mendalam.

 

  1. Intonasi Suara yang Tidak Menyenangkan

Adanya sedikit saja perubahan dari intonasi suara dapat membuat suatu kalimat yang ramah menjadi terdengar tidak bersahabat. Hal ini dapat mengganggu alur dari percakapan. Cobalah untuk menghindari intonasi suara yang kasar, menggunakan sarkasme, dan monoton.

Itulah keenam perilaku nonverbal yang perlu Anda hindari agar menjadi pendengar yang efektif serta menjaga alur komunikasi lebih positif.