Back

5 Strategic planning Model dan Bagaimana Menerapkannya

Apakah Anda familiar dengan istilah strategic planning? Untuk Anda yang menjadi wiraswasta mungkin sudah tidak asing lagi, bukan? Sementara untuk Anda yang berencana atau memiliki mimpi membangun usaha di masa depan, rasanya perlu mempelajari strategic planning. Kenapa? Karena tidak ada satupun usaha yang sukses tanpa strategic planning yang baik.

Catherin Cote dari Harvard Business School mengatakan bahwa strategic planning adalah sebuah dokumen yang menetapkan arah organisasi. Proses ini bertujuan untuk melihat  efektvitas pengelolaan sumber daya,  menetapkan prioritas, memperkuat operasi, memastikan bahwa karyawan dan pemangku kepentingan bekerja menuju tujuan bersama, menetapkan kesepakatan seputar hasil yang diinginkan, dan menilai serta menyesuaikan arah organisasi dalam respon terhadap lingkungan yang berubah. 

Strategic planning models

Untuk membuat sebuah strategic planning dibutuhkan model yang cocok dengan karakter bisnis Anda. Tom wright, seorang CEO dan co founder Cascade strategy yang berbasis di Sydney mengatakan bahwa strategic planningmodel adalah sebuah cara untuk merumuskan strategi, sebuah template yang dapat Anda gunakan di awal proses perencanaan untuk dapat memancing lahirnya ide-ide.

Dalam strategic planning terdapat banyak sekali model yang dapat Anda gunakan, tetapi kali ini kami akan membahas 5 model yang dapat Anda lakukan untuk membuat strategic planning:

  1. Alignment Strategic planning Model

Model ini akan membantu Anda untuk fokus menyelaraskan antara pernyataan visi, dan misi Anda dengan sumber daya yang Anda miliki. Jenis model ini sangat berguna saat Anda perlu memperbaharui tujuan organisasi,  mengatasi tantangan atau  memperbaiki inefisiensi yang sedang berlangsung. Kunci utamanya terletak pada seberapa efektif sumber daya organisasi Anda mendukung perubahan.

Fase-fase alignment strategic planning model untuk bisnis Anda adalah sebagai berikut:

  • Mengidentifikasi tujuan dan menganalisis operasi atau sumber daya mana yang perlu diselaraskan dengan cara menguraikan misi, visi, dan tujuan organisasi Anda.
  • Lakukan analisis lingkungan internal perusahaan Anda. Identifikasi departemen mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Tentukan juga proses internal mana yang selaras untuk mencapai tujuan Anda.
  • Identifikasikan faktor internal mana yang perlu disesuaikan dan diselaraskan kembali.
  • Buatlah rencana aksi berupa serangkaian usulan perubahan pada operasi atau proses pada organisasi Anda.
  1. The Basic Model

Ini adalah model yang paling sederhana namun paling sering digunakan. Model ini dinilai sangat tepat untuk diterapkan pada organisasi yang kecil dan  mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuat sebuah perencanaan.  Model ini bisa juga menjadi pilihan bagi Anda yang sedang membangun start up.

Berikut adalah fase-fase dalam the basic model:

  • Membuat visi yang menggambarkan tujuan organisasi dan alasan utama kenapa Anda perlu mengembangkan organisasi.
  • Buat juga misi organisasi yang menguraikan langkah  untuk mencapai visi organisasi.
  • Tetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini dapat membantu Anda menguraikan langkah untuk mengubah visi dan misi menjadi nyata.
  • Buatlah daftar spesifik yang berisi aktivitas yang harus Anda lakukan dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu. Daftar aktivitas ini meliputi rencana pemasaran, operasional dan keuangan.
  • Jangan lupa untuk melakukan pemantauan dengan melakukan audit, menentukan KPI dan mengevaluasi berkala aktivitas untuk memastikan organisasi Anda tetap pada jalurnya.
  1. Goal-Based Strategic Planning

Jika organisasi Anda saat ini memiliki sumber daya yang terbatas, maka goal-based strategic Planning bisa menjadi pilihan utama. Model ini merupakan pengembangan dari basic model namun bisa membuat Anda mendapatkan rencana yang lebih komprehensif.  Inti dari goal based strategic planning adalah menentukan konflik atau mengidentifikasi masalah yang dianggap paling penting dan bisa menghambat tujuan Anda.

Fase-fase pada goal-based strategic planning adalah sebagai berikut:

  • Anda dapat melakukan fase-fase pada basic strategic planning di atas.
  • Buat analisis SWOT yang dapat membantu Anda mengidentifikasi hambatan dan masalah utama.
  • Tentukan tujuan yang terukur dan buat tenggat waktu untuk mencapainya. Anda juga perlu mencantumkan saran mengenai bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi masalah dan hambatan.
  • Membuat rencana aksi untuk setiap tujuan dan dibuat berdasarkan solusi yang sudah Anda jabarkan pada fase sebelumnya.
  • Perbaharui pernyataan visi dan misi Anda. Jangan lupa untuk lakukan evaluasi untuk mengukut kemajuan organisasi.
  1. Scenario Strategic planning Model

Model yang keempat ini akan mengantarkan Anda untuk melihat jauh ke kondisi yang terjadi di luar organisasi Anda. Kondisi yang dimaksud meliputi regulasi, demografi, perkembangan ekonomi dunia dan bahkan politik.  Hal ini dilakukan untuk dapat menentukan hal-hal eksternal yang ternyata memberikan pengaruh pada keadaan internal organisasi dan membuat Anda siap menghadapi skenario negatif yang datang dari luar. Tujuannya adalah agar Anda dapat mengidentifikasi kemungkinan terburuk dan membuat strategi, langkah dan solusi untuk menghadapi perubahan ini. Karena sifatnya yang fokus pada eksternal organisasi maka banyak pakar yang merekomendasikan untuk mengkombinasikannya dengan model yang lain.

Berikut adalah fase-fase yang dapat Anda lakukan:

  • Pahami perubahan apa dari eksternal organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi Anda. Lakukan analisis kekuatan eksternal ini dengan seksama.
  • Pikirkan berbagai kemungkinan skenario potensial, seperti skenario kasus terbaik, kemungkinan terburuk sampai dengan skenario yang mungkin saat ini terdengar tidak masuk akal.
  • Cari tahu solusi yang efektif untuk masing-masing skenario lalu buat strategi potensial yang menjawab mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari dampak negatifnya.
  1. Organic Strategic Planning Model

Seperti namanya, model ini menitikberatkan pada komunikasi rutin dengan pemangku kepentingan dalam organisasi. Percakapan ini sifatnya bebas sehingga memberikan porsi lebih besar pada pemangku kepentingan untuk megeluarkan ide-ide mereka sendiri dan memainkan peran lebih aktif dalam pelaksanaan rencana strategis. Prosesnya tentu memakan waktu yang lebih lama dan membutuhkan kesabaran karena melibatkan dialog yang terus menerus serta membutuhkan individu dengan pola pikir terbuka.

Berikut adalah fase-fase dalam organic strategic planning Model:

  • Para pemangku kepentingan mulai dengan memperjelas visi, dan value yang dimiliki oleh organisasi.
  • Jadwalkan pertemuan rutin untuk membahas value Arahkan pertemuan untuk menciptakan visi dan value yang dapat diterima oleh seluruh pemangku kepentingan. Ingatlah dialog yang terjadwal akan membantu mempercepat prosesnya.
  • Pemangku kepentingan membuat rencana aksi pribadi. Dalam pertemuan, Anda dapat membagi peserta yang hadir dalam kelompok kecil untuk menentukan tindakan dan tanggung jawab setiap orang yang sesuai dengan visi dan value
  • Pemangku kepentingan melaporkan rencana aksi, melakukannya dan membuat evaluasi.
  • Pengambilan keputusan kelompok dapat memakan banyak waktu.
  • Amati, renungkan, dan perbarui rencana Anda sesuai dengan hasilnya.

Demikian 5 strategic planning models yang dapat Anda pelajari dan pilih untuk pengembangan organisasi Anda. Perlu diingat bahwa tidak ada model yang paling terbaik dan sempurna karena semuanya bergantung pada kebutuhan setiap organisasi yang berbeda. Temukan model yang tepat, Anda dapat memadukannya untuk menciptakan model ideal Anda yang akan membantu memperbaiki proses kerja internal organisasi.

Sumber:

  1. https://online.hbs.edu/blog/post/why-is-strategic-planning-important
  2. https://www.smartsheet.com/strategic-planning-models
  3. https://www.clearpointstrategy.com/strategic-planning-models/
  4. https://www.keepsolid.com/blog/what-are-strategic-planning-models/